Archive for the ‘Tumbuh Kembang Anak’ Category

Sekolah Alif mengadakan seminar parenting bersama Bu Elly Risman dengan judul di atas. Saya langsung semangat ingin ikutan, soal jarang2 Elly Risman mengadakan seminar di Depok ehehehe. Sekalian mau ajak suami agar beliau ikut mendengarkan juga. Seminarnya diadakan di Hotel  Margo, Depok. Ini hotel belum setahun dibuka. Lumayan bangettt ballroomnya, kamar mandi eksklusif, namun sayang makanannya kurang bumbu. Secara umum saya puaslah dengan tempatnya.

fb_img_1475108166301

Eniwei, apa isi seminar ini? Saya akan share beberapa poin penting yang saya ingat saja yaaa.

*Bahwa Indonesia ternyata adalah negara no 1 di dunia dalam urusan tingkat perceraian, wohooo, untuk tahun 2016. Dalam 1 jam, ada 40 orang yang bercerai di negara ini dan 70% yang mengajukan cerai adalah…WANITA.

*Kenapa? Ternyata dari hasil penelitian, penyebab utama bercerai bukanlah tingkat ekonomi yang selama ini selalu dijadikan kambing hitam oleh negara kita :D. Penyebab utama ternyata adalah SELINGKUH. Selingkuh dengan siapa? Kalau dulu pasangan selingkuh dengan gadis/perjaka, trendnya lalu berubah ke binor dan lakor (bini orang dan laki orang), dan trend paling keren sekarang adalah dengan sesama jenis. Nnnaaaaaahhhh, jadi ibu bapak, jangan pernah santai yaaa kalau pasangan terlihat tidak tertarik dengan lawan jenis karena siapa tahu selingkuhnya dengan sesama jenis (*yang hadir pada teriak hehe).

*Mau tahu betapa gawatnya isu gay lesbi di Indonesia? Yayasan Kita dan Buah Hati menemukan ada 87 aplikasi yang bisa didownload gratis di playstore untuk mengakomodir keinginan selingkuh sesama jenis ini. Sebut saja aplikasi GRI*DR. Nyalakan aplikasi, maka ia secara otomatis akan melacak dalam radius 1km, siapa saja yang menawarkan diri untuk diajak kencan sesama jenis 🙂 (*lagi2 hadirin teriak).

*Kenapa selingkuh harus menjadi penyebab utama dalam perceraian? Jawabnya adalah…karena selama ini orang tua mengasuh anak2 dengan metode HELIKOPTER. Metode ini menyebabkan anak2 tidak fight dalam menghadapi hidup. Tidak mau berusaha mengatasi kendala dan cenderung lari bila terkena masalah. Jadi begitu ada masalah di rumah tangganya, bukannya diselesaikan, e malah lari cari orang lain.

*Apa metode asuh HELIKOPTER itu? Itu loh Pak Bu. Metode yang mudah sekali memberikan bantuan pada anak. Contoh: 1) Anak jatuh, dibujuk2 agar berdiri, cemas berlebihan bahwa si anak kesakitan. 2) Anak ada acara sekolah pergi kemping/naik gunung, ortunya khawatir luar biasa. Takut anak sakit. Takut anak kehujanan. Takut anak ga sanggup menjalaninya. Takut anak ga suka makanannya. 3) Memberikan gadget kepada anak agar anak tidak rewel. Ga bikin repot. Sehingga kita bisa nonton TV/menggosip/kerja/main gadget kita sendiri dengan tenang. 4) Menyibukkan anak dengan les, peer, les peer, les dan peer, tanpa menyadari bahwa anak butuh KOMUNIKASI dengan orang tuanya. Dan masih banyak lagi contohnya. Intinya adalah memanjakan yang berlebihan, atau ketidakpedulian terhadap pribadi anak. Tidak hadir secara fisik, baik quality maupun quantity untuk anak. Pola asuh seperti ini akan menimbulkan sindrom Peter Pan dan Cinderella Complex.

*Maksudnya gimana? Peter Pan dalam kartun adalah sosok laki2 dewasa namun bersikap seperti anak kecil. Sementara Cinderella adalah sosok wanita dewasa namun dengan angan dan impian yang terlalu sempurna. Sindrom Peter Pan dan Cinderella Complex ini ada banyak ditemukan di lingkungan masyarakat kita, yang termanifestasikan dengan perilaku “lari bila menghadapi masalah” dan “mudah stres bila impian tak sesuai kenyataan”. Coba kita lihat diri kita sendiri. Bila kita menemukan ada sifat di diri berupa mudah stres bila kena masalah, tiap bertengkar dengan pasangan langsung lari cari “kehangatan” ke pria/wanita lain, tiap ditegur bos atau merasa tidak nyaman di kantor langsung mengajukan resign dan cari kantor baru, panik mendapati kenyataan setelah menikah bahwa suami ternyata tidak seperti pria dalam impian, panik menghadapi kenyataan bahwa setelah menikah ternyata ekonomi berubah dan tidak semapan saat waktu masih bersama orang tua, dll………….nah itu adalah salah satu tanda bahwa ternyata diri kitapun memiliki sindrom Peter Pan dan Cinderella Complex.

*Padahal sejatinya kita sebagai manusia punya kewajiban besar terhadap bangsa ini, yaitu membentuk generasi yang beriman, tangguh, dan bermanfaat terhadap agama bangsa dan sesama. Tugas kita sebagai manusia (mukmin) yang utama bukanlah mencari harta lalu menitipkan pendidikan anak kita dengan cara mengimpor guru les/guru ngaji atau menitipkan anak2 kita pada guru di sekolah2 yang katanya berkualitas, BUKAN. Yang full bertanggung jawab untuk mendidik anak tentu saja yang punya sperma dan ovum :), bukan nenek/kakek/guru/dll.

*Jadi apa tugas utama kita sebagai manusia? Berikut bila diurutkan. 1) Belajar untuk menjadi mukmin sejati, 2) Belajar untuk menjadi suami/istri yang baik. 3) Belajar untuk menjadi ayah/ibu yang baik. Patut disayangkan karena tidak pernah ada kurikulum yang mengatur masalah no 2 dan 3. Selama ini kita selalu fokus bagaimana membentuk anak2 kita menjadi no 4) Belajar untuk menjadi profesional/enterpreneur yang baik, padahal pertanggungjawaban di akhirat nanti bukanlah no 4 ini melainkan no 1-3 di awal. Lanjut ke no 5) Belajar untuk menjadi pengayom keluarga. 6) Belajar menjadi pendakwah. Yang terpenting adalah ayah harus memegang peranan dalam mendidik anak. Selama ini kita selalu menganggap ayah adalah sang pencari nafkah dan ibu adalah pendidik anak. Pikiran itu salah. Ayah dan Ibu harus bekerja sama dalam mendidik anak. Untuk Ibu, jangan termotivasi untuk menjadi seorang super woman yang bisa mengerjakan segalanya. Beri ayah tugas untuk ikut “membesarkan” anak.

*Bagaimana kalau sang ayah sudah meninggal/cerai? Hadirkan figur lain sebagai ayah. Bisa pamannya, kakeknya. Intinya anak harus kenal figur seorang laki2. Nabi Muhammad pun dulu ayahnya meninggal saat ia masih dalam kandungan, namun ia akhirnya diasuh oleh kakek dan pamannya. Jadi figur laki2 tetap hadir disana.

*”Bila kau asuh anakmu dengan gaya asuh HELIKOPTER, membentuknya menjadi seorang Peter Pan dan Cinderella maka siap2 saja kau akan menghadapi perceraian anakmu, gonta ganti pasangan, berita buruk bahwa anakmu berhubungan sesama jenis, dan tidak ada yang memperhatikanmu saat kau tua nanti. Tidak akan mereka datang menjengukmu saat kau sakit. Tidak ada yang menemanimu saat liburan hari besar. Karena tidak pernah ada ikatan emosi antara kau dengan anakmu saat mereka kecil.”

*Bagaimana agar kita terhindar dari metode asuh helikopter ini? Bagaimana agar anak2 kita tidak berubah menjadi seorang Peter Pan dan Cinderella saat ia dewasa nanti? Caranya adalah : 1) sembuhkan dulu inner child kita. Akui bahwa diri kita ini terbentuk dari pola pendidikan orangtua kita waktu dulu. Bila ortu sering mencubit kita saat berbuat nakal, biasanya kitapun akan melakukan hal yang sama terhadap anak kita. Bila dulu kita hidup sangat amat susah saat kecil, maka biasanya kita akan menyediakan yang terbaik untuk anak kita saat ini padahal yang terbaik bagi kita itu belum tentu yang terbaik untuk mereka. Bertanyalah pada pasangan, apa inner child kita. Lalu infokan juga pada pasangan, apa inner childnya. Berjanjilah untuk saling bekerja sama mengingatkan dan menyembuhkan inner child masing2 karena anak tak ada sangkut pautnya dengan masa lalu orang tuanya. Maafkan ortu bila dulu mungkin salah dalam mendidik kita. 2) diskusi bersama pasangan, apa yang harus dilakukan untuk membenahi metode asuh helikopter ini. Lakukan komitmen masing2. 3) Tetap berdoa dan mohon petunjuk Allah agar keluarga dihindarkan dari hal2 yang buruk.

*Ada pertanyaan. Bagaimana kalau suami istri berkerja di luar? Apa metode yang tepat untuk mengasuh anak? Elly Risman menjawab. Siapa yang gajinya paling besar? Dialah yang tetap bekerja di luar. Siapa yang gajinya lebih kecil, dia yang berhenti. Harus ada Pak/Bu, orang yang mendidik anak di rumah karena sekali lagi, anak itu menjadi kewajiban si pemilik sperma dan ovum untuk mendidiknya, bukan nenek kakek, guru atau asisten. Lagipula, tolong jangan salah paham. Saya tidak meminta hanya salah satu yang bekerja, dan salah satu mesti berhenti loh ya. Saya bilang, berhenti bekerja di luar. Jika anda bisa mengatur waktu anda, dan tetap ingin beraktualisasi diri dengan bekerja dari rumah, silahkan saja. Bisnis online kek, jadi penjahit kek, usaha katering kek, yang jelas anak harus diutamakan —-> aduh hiks jleb2.

*Ada pertanyaan. Anak kami sudah besar. Terlambat ga ya untuk memperbaiki metode asuh helikopter ini? Elly Risman menjawab. Tidak ada yang terlambat. Yang penting terus diusahakan. Ini mudah, ini gampang. Asal mau dikerjakan.

Hmm, sebenarnya masih ada beberapa poin penting lagi dari seminar ini tapi saya heran, catatannya kok ga nemu :D. Nanti kalau ada tambahan lagi akan kembali saya share.

Di luar acara seminar biasanya akan ada stand yang menjual buku parenting keluar Yayasan Kita dan Buah Hati. Harganya menurut saya agak mahal, sebabnya adalah 15% dari hasil penjualan didonasikan untuk tenaga pendidik, kalo ga salah. Saya kalau liat buku kan seperti liat gorengan, jadi yalah, dibeli semua *_*. Tapi isinya insya Allah bagus2. Jangan lupa ajak suami anda untuk ikut membacanya yaaa.

Demikian sharing singkat dari seminar ini. Semoga bermanfaat.

 

“Memangnya kalau lewat usia pubertas, ga akan ngefek ya dok?” — Kalau sudah lewat masa pubertas maka sudah bagiannya dokter andrologi, bukan dr endokrin lagi Bu :).

“Jadi sekarang kalau saya ingin tindakan, apa yang harus saya lakukan dok?” — Ibu lakukan ronsen telapak tangan kiri anak ya. Bisa dilakukan di RS yang ada fasilitas ronsennya. Cukup telapak tangan kiri saja. Tujuannya untuk mengetahui apakah usia tulang anak ibu lebih besar atau lebih kecil dari usia lahiriah. Saya sebenarnya yakin usia tulangnya lebih kecil dari usia lahiriah tapi kita pastikan saja dengan ronsen. Usia tulang ini akan mempengaruhi berapa besar dosis yang akan diberikan.

Setelah puas tanya sana-sini, akhirnya kami sepakat agar Alif ditindak saja. Jadi kami akan mengambil foto ronsen di RS Hermina Depok (rujukan kantor) yang kemungkinan besar antriannya akan lama itu hahaha. Keluar dari klinik, langsung ketemu Eat n Eat, eaaaa. Enak benar lokasi klinik ini yaaa, dekat dengan surga makanaaan.

————————————

Maka tanpa pakai lama, Alif segera foto ronsen. Fotonya mah 5 menit saja, antrinya yang lumayan lama. Sejam kali ya. Harga foto ronsen di Hermina Depok sekitar 240rb. Setelah dironsen, kami tinggal dan akan kami putuskan untuk ambil hasil besoknya, karena menunggu hasilnya saja bisa sejam lagi lamanya, phew. Pembacaan ronsen akan dilakukan oleh dr Fridanya langsung, namun di hasil ronsen biasanya juga sudah ada kok hasil bacaan oleh dr ronsen Hermina Depok. Proses ronsennya sendiri berlangsung santai saja. Alif stay happy namun pendamping tidak boleh masuk ke ruangan ronsen agar tidak terkena radiasi. Foto ronsen itupun kami bawa ke dr Frida minggu depannya. Kami lihat foto ronsen itu bersama2 dan dokter menjelaskan arti gambar tersebut. Dicocokkan dari panduan, usia tulang Alif sekitar 6 tahun. Alif pun disuntik. Proses suntiknya tidak sulit, kelar suntikpun juga tidak ada keluhan apapun. Semua berlangsung smooth dan menyenangkan. Biaya suntik+dokter+tiap datang ada biaya 50rb, totalnya sekali datang sekitar 700rb-an. Alhamdulillah sekali yaa dari kantor saya digratiskan untuk berobat.

Nah selang seminggu dari suntik memang saya perhatikan titit Alif membesar, bisa sampai 2.5x lipatnya. Alif juga tampak heran, kok tititnya jadi besar mendadak. Alif tanya ke kami dengan lugunya (*lucu yaa anak2 itu). Namun sesuai saran dokter, agar anak tidak cemas kami bersikap cuek saja. Yang penting kalau anak bertanya, kami minta agar jangan dipegang2, dan jangan over excited juga. Jadi kamipun cuek2 saja, sehingga Alif melihat ortunya cuek, dia pun jadi ikutan cuek2 saja wkwkwkw. Sekarang sudah 2x suntik, ukuran penis Alif sudah 4.7cm. Tiap suntik jaraknya 3 minggu. Untuk Alif tinggal sekali suntik lagi. Semoga prosesnya lancar dan ke depannya juga baik2 saja yaaa, aamiiiin.

*update terbaru. Selang 6 bulan setelah disuntik terakhir, Klinik Brawijaya menelvon saya untuk kontrol progress. Dan waktu saya bawa Alif kesana, Dr Frida mengatakan hasilnya sesuai harapan. Panjang titit Alif berkurang 0.6 cm, dan itu masih range yang normal. Kami diminta kembali 1 tahun lagi 🙂

Memang sejak dulu kami semua memperhatikan titit Alif ukurannya agak kecil. Tapi kita diam-diamkan saja dengan pikiran, “Ah nanti juga gede.”, “Ah mungkin karena kegemukan.”, “Ah itu pendek karena disunat“. Tapi sekarang Alif sudah 6 tahun dan tetap saja tititnya masih kecil jadi wajar yaa saya akhirnya kepikiran juga.

Saya bawa ke RS Hermina Depok, diperiksa oleh dokter anak langganan kami. Namanya dr Tri Lestari. Ternyata dokter anak tidak berkompeten menjawab ini. Beliau tetap melakukan pemeriksaan, mengukur dan menjawab pertanyaan namun untuk lebih pastinya, beliau menyarankan kami ke dr endokrin di Hermina. Nah dokter endokrin yang saya temui di rumah sakit yang sama ini adalah seorang wanita, tidak ramah, atau lebih tepatnya menjengkelkan. Saya kan penasaran ya apakah masalah ini bisa diatasi? Bukannya memberikan penjelasan dengan ramah dan sopan, sang dokter menjawab “Pokoknya ibu bawa anak ibu cek hormon di A atau B atau C.” Saya tanyakan itu lokasinya dimana, jauh atau tidak dengan pertimbangan apakah akan bawa motor atau mobil. Harganya kisaran berapa, eee dokternya menjawab,”Ibu pengen anaknya sembuh kan? Kalau mau anak sembuh, jauh dekat ya dijabanin aja. Murah atau mahal pasti diperiksa juga kan?” — oooh sungguh bikin speechless :). Yang lebih bikin bete adalah, saat dia menjelaskan sedikit hal, azan dzuhur di hpnya yang tergeletak di meja berbunyi kencang. Bukannya beliau memute hp, atau memilih diam mendengarkan azan, tindakannya adalah tetap ngomong saing2an dengan suara azan di hpnya. Lah saya jadi bingung mau fokus dengerin yang mana :D. Jadi saya keluar dan memutuskan untuk tidak balik kesana lagi.

For second opinion, saya akhirnya ke RS. Mitra Keluarga Depok. Dibawa ke dokter anak, cowok. Lupa namanya, namun beliau ramah. Beliau memeriksa dengan teliti lalu menyarankan 3 tempat kenalannya untuk juga cek hormon. Nah dokter yang ini sangat kooperatif dalam menjawab setiap pertanyaan saya. Beliau berkata, lihatlah sampai usia 8 tahun. Kalau ukurannya tetap masih kecil, boleh ambil tindakan. Jadi…saya putuskan untuk menunggu. Saya akui saya memang masih ragu karena dari yang saya googling, pengobatannya bisa membuat penambahan tinggi badan tidak maksimal. Seakan-akan saya dibuat memilih untuk Alif: titit normal tapi badan pendek atau titit kecil tapi badan tinggi. Hmm…, dilematis.

Lalu setengah tahun menunggu, Alif akhirnya mau menginjak 7 tahun, namun ukuran tititnya tetap masih kecil :(. Saya akhirnya berpikir lagi untuk kembali ke dokter di Mitra Keluarga, untuk pemeriksaan Alif yang kedua plus meminta referensi yang dulu soal catatannya hilang hehehe. Nah di tengah situasi itu, tiba2 saja, teman kantor saya (sebut namanya Mawar) bercerita bahwa anaknya mengalami permasalahan serupa. Dan dia telah mencari info sana sini, ternyata ada dokter endokrin di Brawijaya Clinic, FX yang lokasinya notabene hanya sepelemparan batu dari kantor saya. Wiken ini Mawar berencana untuk konsultasi tentang anaknya dan akan menginfokan hasil konsultasinya ke saya. Saya tidak sabar menunggu hasil liputannya hehehe.

Singkat cerita, Mawar akhirnya jadi kesana. Ternyata anaknya dianggap kegemukan :p, makanya tititnya kecil. Jadi untuk anak Mawar, kudu diet dulu baru dilihat lagi ke depannya. Hmm Alif saya rasa tidak obesitas jadi kasus anak kami tampak berbeda. Anyway, dokternya ramah, namanya dr. Frida. Praktek tiap Sabtu pagi dari jam 10-14. Beliau juga praktek di RSCM saat hari kerja. Pasien tidak banyak karena klinik ini memang dikhususkan untuk penghuni apartemen FX, jadi list antrian sedikit. Bebas bertanya apa saja, ga akan dijudesin. Saya dan suami jadi sangat terencourage untuk mencoba kesana juga. Weekend berikutnya kamipun memutuskan ke sana.

Klinik Brawijaya terletak di lantai 5. Benar, kliniknya memang kecil dan tidak ramai. Kami datang jam 11. Hanya menunggu 15 menit, kami sudah dipanggil masuk. Dr Frida sepertinya berusia tidak lebih dari 30 tahun (tahun 2015 yak ini), ramping, cantik, tampak sangat menjaga makanan karena dia bilang ga suka gula hahahaha, ngomongnya lumayan cepat, dan tek-tok (tidak banyak basa-basi). Cocok dengan saya yang juga tidak terbiasa basa-basi. Pendek kata, Alif diminta berbaring, tangan ke atas, lalu diukur tititnya dalam kondisi ereksi. Hasil pengukurannya adalah 3cm. 3cm adalah ukuran normal minimum untuk seorang anak berusia 7 tahun. Lalu terjadilah tanya jawab berikut ini.

“Apakah harus ditindak atau tidak?”— dr Frida mengembalikan keputusan kepada orang tua. Boleeeh menunggu demi kepastian. Boleh juga langsung ditindak. Sebenarnya tindakan dilakukan sebelum lewat masa pubertasnya.

“Prosesnya nanti seperti apa?” — Kita akan suntikkan hormon testosteron tambahan. Penyebab ukuran penis kecil sebenarnya ada beberapa, salah satunya kekurangan hormon testosteron. Penyuntikannya nanti akan diberikan dengan kadar setara vaksin, 0.2cc. Tidak sakit, hanya menimbulkan sedikit efek kebas yang biasanya anak-anak pun tidak akan menyadarinya. Harga sekali suntik tidak sampai 300rb. Memang tidak bisa hanya sekali suntik, tergantung kondisi pasien. Untuk Alif, kemungkinan 3x karena di tiap suntikan, penis akan memanjang, lalu dalam 3 minggu akan memendek sedikit. Jadi butuh suntikan-suntikan berikutnya untuk membuatnya stabil.

“Apakah penambahan hormon akan membuat tinggi badan sulit bertambah, Dok?”— Wah (*tersenyum), Ibu dapat berita darimana? Internet…jawab saya polos. Memang, internet memungkinkan kita untuk mendapatkan banyak informasi yang selama ini tidak kita ketahui, tapi internet juga rentan untuk menyebarkan berita yang tidak benar. Bila ingin jawaban yang benar, bertanyalah ke dokter langsung Bu, informasi di internet hanya untuk pengetahuan awal saja. Pemberian suntikan hormon dalam kadar yang amat sangat berlebihan memang benar akan menghambat penambahan tinggi badan. Saya punya kasus seorang pria yang tinggi badannya selisih 15cm dari tinggi normal laki-laki pada umumnya. Saat saya tanya, ternyata dulu ia disuntik hormon 1x dengan takaran 4x suntik. Jadi hormonnya ditambahkan banyak sekali. Hormon testosteron sebenarnya erat kaitannya dengan pertumbuhan tulang. Ketika hormon ditambahkan begitu cepat, tulangnya dipaksa untuk tumbuh cepat dan akhirnya malah tidak berfungsi maksimal. Itu alasannya mengapa suntikan yang saya berikan dicicil sebanyak 3-4x dalam dosis sedikit2 agar tidak mengganggu fungsi hormon.

*bersambung

Notes: Jangan percaya 100% dengan yang saya tulis karena bisa jadi ada yang saya salah dengar atau salah ingat.

Berikut adalah beberapa ciri umum dari tiap tipe MK yang kemarin sempat saya ingat. Pastinya ingatan saya tidak lengkap :p.

SENSING (rajin) dicirikan oleh otak limbik kiri yang lebih dominan berkembang. Punya memori yang kuat (*jangan sampai berhutang sama orang Sensing wkwkwk), on track, butuh pembuktian, mudah terbakar semangat, mudah dimotivasi, memperhatikan detil (baju lecek, risih. Keciprat noda, risih), traksaksional, rajin, tahan banting, senang tampil, kurang kreatif alias miskin ide (*paling banter bisanya ATM-amati tiru modifikasi), ga bisa LDR-an (dijamin kalo LDR dia bakal cari pacar baru :p), mengutamakan efisiensi. Chemistrynya adalah harta. Artinya kalau mau membuat orang Sensing maju, maka iming2i ia dengan insentif. Contoh: “Kalau lo kerjakan tugas ini, gaji lo bisa naik 5 jt dalam setahun loh”.

THINKING (pandai) dicirikan oleh otak kiri atas yang lebih dominan berkembang. Orangnya logis, rasional, selalu mencari solusi untuk tiap masalah (*padahal kalau orang curhat kadang pengen didengerin doang, eee dia sibuk cari solusi ahhaha), dingin, ga begitu suka ngobrol (kalaupun ngobrol sama orang yang udah kenal dekat, atau topik yang ia kuasai). Kurang empati, kritis, menuntut hak, suka hitung2an, mengutamakan efektivitas. Ngomong sama orang Thinking harus pakai data. Wanita dengan sifat thinking cenderung susah untuk “manja”. Susah dipengaruhi dan mudah dihambat masalah. Chemistrynya dengan tahta, artinya bila bekerja ia akan berusaha mencari posisi walaupun gajinya kecil, yang penting jadi “orang penting”. Tipe ini cocok menjadi Manager karena bertangan dingin dan semua harus sesuai deadline.

Intuiting (kreatif) dicirikan oleh otak kanan atas yang lebih dominan berkembang. Orangnya unik, kreatif, penuh ide. Abstrak alias tidak mudah dimengerti, pemikirannya berorientasi ke masa depan. Gila kerja, senang membaca. Suka tontonan fiksi, senang melupakan (*kalau mau berhutang, pilihlah ke orang Intuiting bahahaha). Susah untuk dimotivasi karena motivasinya muncul dari dalam diri sendiri. Tidak on track alias mudah berpindah pekerjaan selama yang bersangkutan senang mengerjakannya, suka utak-atik, ulik-ulik dalam waktu lama. Tidak takut resiko dan punya bakat untuk menjadi pengusaha. Chemistrynya dengan Kata alias Ilmu dan Ide. Intuiting cocok untuk bekerja di belakang layar, menghasilkan ide2 brilian lalu meminta tipe lain untuk mengerjakannya :p.

stifin

Feeling (emosi) dicirikan oleh otak limbik kanan yang lebih dominan berkembang. Orangnya ramah, hangat, mudah bersosialisasi, populer, penyayang, memperhatikan kepentingan orang lain. Sukanya film2 romantis. Pergerakan lambat, senang curhat, kurang pandai menjaga rahasia namun pandai meyakinkan. Cocok untuk menjadi pemimpin karena sifatnya yang mengutamakan kepentingan orang banyak. Bersemangat tinggi, namun mudah tersinggung. Chemistrynya dengan Cinta.

Insting (naluri). Dicirikan oleh otak tengah yang lebih dominan berkembang. Insting termasuk langka karena jarang ditemukan. Punya sifat paling religius ketimbang tipe lainnya, namun temperamental. Spontan, naluriah, senang yang simple2 (pragmatis). Generalist, semua bisa ia kuasai. Tidak punya kekurangan tapi juga karena generalis maka tidak punya satu bidang yang benar2 bisa ia kuasai secara penuh. Semua mau dikerjakan sehingga hasilnya selalu nanggung. Mudah beradaptasi. To the point, temannya banyak. Suka mendamaikan perselisihan. Chemistrynya Bahagia. Asal ia bahagia, maka ia akan puas. Kadang kebahagiaan yang kecil saja sudah menjadikan ia puas sehingga sulit untuk maju. Suka menolong sehingga uangnya habis untuk menolong sesama.

Nah, tiap tipe ini nanti dibedakan lagi menjadi introvert, extrovert, dan golongan darah. Tiap2 tipe kecil itu akan punya cara belajar masing2, punya jurusan/profesi yang sesuai karakternya. Semua dibahas lengkap di trainingnya (termasuk STIFIn untuk pasangan juga loh) tapi tidak akan saya bahas disini soalnya puanjang rekk. Mendengar penjelasan2 di atas, saya optimis saya adalah orang sensing yang berchemistry dengan harta. Suami adalah feeling yang berchemistry dengan cinta (*tsah), dan Alif pun juga demikian. Namun apa yang terjadi. Saya ternyata memiliki mesin kecerdasan INSTING (si Indra ke-7 yang Serba Bisa).

DENIAL! Saya sih ga masalah dengan julukan Indra ke-7 dan Serba Bisa yang tampak keren itu. Saya hanya bertanya2 dengan sifatnya yang “banyak teman” (sujud syukur kalo iya wkwkwk soal saya ga gaul), lalu senang menolong orang sampai kekayaannya habis (*hah???), lalu easy to pleased alias dikit2 senang sehingga sulit maju (*apaaaa??). Speechless. Masa sih? Spiritual? Iya sih belakangan agak2 spiritual tapi bayangkan kalau dari SMA saya sudah menjalani STIFIn lalu dimasukkan ke sekolah teologi, lah dulu di pesantren Al-Azhar aja saya termasuk yang bandel dan membangkang *_*. Ini beneran ga ya hasilnyaaa? Kalau saya aja merasa ga cocok, apa nanti STIFIn anak saya bakal cocooook? Karena curious saya tanya peserta lainnya. Ternyata ada yang merasa cocok, ada juga yang engga cocok. DENIAL, menurut instrukturnya adalah reaksi yang wajar terjadi karena kita biasanya ingin memiliki mesin yang sesuai dengan “penakluk” kita (*nyelip info dikit ya. Jadi tiap tipe itu punya suporter dan lawan masing2. Misal nih…feeling itu bakal akur banget dengan sensing. Thinking akurnya dengan insting. Sementara itu, jangan pernah sandingkan sensing dengan insting dalam bekerja karena aura insting pasti akan tertutupi. Jangan sampai menyandingkan intuiting dengan sensing karena sensing pasti kalah. Begitulah kira2). Wah, saya diam aja dan berusaha mencerna.

Eniwei, semua tipe mesin kecerdasan sebenarnya bagus ASAL kita bisa memperkuat kelebihannya dan menyalurkan kelemahannya di cara yang tepat. Data sudah diberikan, panduan sudah diberikan, tinggal kita nih, mau menyesuaikan dengan strength/weakness kita atau tidak. Kalau mau, niscaya kita akan menjadi orang yang lebih sukses dan bermanfaat. Kategori pengembangan mesin kecerdasan ini ada 4. Yang pertama adalah personality yaitu mengetahui tipe mesin kecerdasan kita dan menerimanya. Yang kedua adalah mentality alias personality yang diasah. Yang ketiga adalah morality alias mentality yang bermanfaat bagi sesama. Yang keempat adalah spirituality alias morality yang mendekatkan diri pada Penciptanya. Bingung? Saya kasih contoh yaa.

Misal tipe feeling. Kita tahu feeling adalah orang yang hangat, ramah, populer, namun sayangnya baperan dan kurang pandai menjaga rahasia. Ternyata kita termasuk tipe feeling. Kita tahu kelemahan kita tapi masih juga melakukan pembenaran dan berkata, “Ya wajarlah gw ember, gw kan tipe feeling.” — ini berarti kita masih dalam tahap personality. Mengakui kita tipe feeling namun tidak mengasah kekurangan kita. Sebaliknya, jika si tipe feeling ini berusaha untuk tidak ember, hanya menyimpan dalam hati dan curhatnya saat berdoa pada Allah — berarti ia sudah masuk dalam tahap mentality. Tipe feeling yang hangat dan ramah ini lalu mengembangkan kelebihannya dengan memilih profesi yang sesuai bakatnya, misalnya psikolog. Sebagai psikolog ia berusaha membantu orang2 yang mengalami masalah dalam hidupnya dengan ikhlas — maka ia sudah masuk ke tahap morality. Selanjutnya spirituality yah bisa ditebak yaaa. Misalnya menggunakan kelebihannya ia menggalang pengajian di grup psikolognya. Atau sedekah rombongan. Itu salah satu contohnya.

Alif setelah ditest masuk dalam tipe Intuiting Introvert. Ia adalah calon businessman sejati (bila percaya STIFIn-nya). Yaahh, bener ga yaaaa? Mari kita lihat ke depannya :D. Alif masih 7 tahun. Nanti di umur 10 tahun secara umum akan terlihat preferensinya ke arah apa.

So mau ikutan STIFIn juga gaa? Googling aja yaaa tempat2 tesnya ^^. Oh kalau misal butuh info, bagaimana menghadapi bos yang punya tipe feeling.sensing.etc? Disini jawabannya ya. Semoga berhasil.

 

 

 

Tersebutlah pada suatu hari saya melihat banner ini. Seminar STIFIN yang salah satu pembicaranya adalah Meuthia Rizki. Meuthia Rizki yang saya tahu adalah seorang Oriflamers  (upline saya paling atassss banget). Tapi berhubung ybs sudah sukses disana, sekarang ia mau mencoba profesi lain yaitu sebagai seorang motivator. Profesi ini dipilihnya karena ia menyadari ternyata dirinya adalah orang yang suka “tampil”, ndilalah pas dites STIFIn ternyata ybs masuk ketegori Sensing yang memang doyan tampil. Begitu katanya di FBnya. Jadi ceritanya saya kepo, apa sih STIFIn? Berguna ga ya bagi anak saya? :D.

FB_IMG_1457869601715

Langsung aja nih loncat cerita ke seminarnya ya. Sebelum seminar, peserta akan discan dulu 10 sidik jari tangannya. Lalu akan mengikuti seminar, baru deh dijelaskan hasil scan sidik jarinya. Secara umum seminarnya masuk kategori “cukup”, namapun juga ini seminar pertamanya terkait ilmu STIFIn. MCnya diambil dari aktor standing comedy Bandung yang kocaaaak banget. Dalam seminar ini, Meuthia bekerja sama dengan ASAN, anaknya Jamil Azzaini yang sudah lebih dulu terkenal sebagai motivator dengan ilmu “sukses mulia” nya. Kalau teman2 sering mengikuti acara motivasi, biasanya tahu nama tersebut :).

Baru muncul, Meuthia langsung bertanya. “Siapa disini yang pas waktu SMA dulu memilih jurusan, terus pas kuliah ambil jurusan yang sesuai dengan waktu SMA, lalu pas bekerja mengambil profesi yang sesuai saat kuliah dan sampai sekarang berasa cinta matiiiii sama pekerjaannya sampai mau mengerjakan itu sampai tua. Siapaa? Ayoo ngacuung!” (*e terus ga ada yang ngacung bahahaha. Yah saya akui jurusan SMA-kuliah-profesi saya masih cocok sih sampai sekarang tapi kalau dibilang cinta mati, yaaaa enggak juga. Lebih tepat dibilang “menjalani saja” :p).

Lalu Meuthia bercerita bahwa dulu saat SMA ia memilih jurusan IPA (*padahal harusnya Bahasa. Dia ga mau masuk Bahasa soal zaman dulu jurusan Bahasa terkenal dengan “bego”nya). Tapi ternyata otaknya ga sanggup. Di tiap praktikum belek2 hewan, Meuthia selalu bayar orang. Nilai Matematika 5. Didatangin guru les privatpun, mentok2 jadi nilai 6. Udah gitu lulus kerja jadi sekretaris. Asli menderita bawaannya pengen pulang. Lalu nyoba trading saham, e gak cocok juga. Sampai akhirnya nyemplung di Oriflame, eh lumayan cocok. Suksesss, bisa dapat gaji di atas 100jt, sekarang nyoba profesi sebagai motivator demi menyalurkan keinginannya yang suka tampil, sesuai hasil tes STIFInnya. Kesimpulan, setelah 12 tahun ganti2 profesi, Meuthia baru menemukan pekerjaan yang sesuai minat bakatnya di umur 34 tahun. Kenapa harus selama ituuu? “Coba kalau tahu minat bakat dari awal, kan gw langsung pilih Oriflame. Bisa sukses di usia muda karena ga menghabiskan 12 tahun nyoba2 profesi ini itu demi mencari yang sesuai passion” (*begitulah kira2 katanya).

Jadi apa sih STIFIn itu? STIFIn adalah metode yang ditemukan oleh orang Indonesia (*ternyata), untuk mengetahui bagian otak mana yang paling berkembang di diri kita. Otak itu kan terbagi 5 bagian: ada otak kiri, otak kanan, limbik kiri, limbik kanan, dan otak tengah. Tiap bagian dipercaya memiliki kecenderungan sifat yang berbeda. Sejujurnya semua bagian otak manusia pastinya berkembang, namun bagian mana yang paling berkembang, itulah yang akan mendrive sifat  kita. Sifat kita sendiri sebenarnya 20% berasal dari genotif (yang bisa dilihat dari tes STIFIn) dan 80% berasal dari fenotif (lingkungan). Betul, 80% berasal dari lingkungan namun 20% itu tidak akan pernah hilang. Sebagai manusia yang cerdas, kita dapat memilih lingkungan yang sesuai dengan genotif kita. Dengan demikian saat dewasa, kita akan menjadi pribadi yang benar2 berkembang maksimal sesuai gen sehingga bisa menjadi manusia sukses. STIFIn percaya bahwa semua manusia bisa sukses, asal berkembang sesuai MESIN KECERDASAN-nya (MK). MK ini akan berkaitan erat dengan personality bawaan, minat dan bakat. Lalu kalau memang minat dan bakat itu dilihat dari bagian otak mana yang berkembang, kenapa tesnya pakai sidik jari tangan yaa? Katanya, karena pusat syaraf berkumpul di tangan, jadi sidik jari bisa dipakai untuk menggambarkan kondisi otak. Namun bila alat sudah berkembang lebih jauh, tes DNA harusnya bisa menggambarkan konsep STIFIn ini.

Karena otak terbagi atas 5 bagian, maka MK manusiapun secara garis besar terbagi menjadi 5 bagian. Sensing, Thinking, Insting, Intuiting, dan Feeling. Seperti apa ciri masing2 MK itu? Lanjut ke postingan yang ini ya.

 

 

Beberapa waktu yang lalu saya mengetahui bahwa muslim tidak boleh merayakan ulang tahun karena itu meniru perbuatan suatu kaum, sementara muslim dilarang untuk meniru2 perbuatan suatu kaum (*kaum apa saja). Jadilah saya dan suami tidak lagi merayakan ultah, anniversary, tahun baru Islam, tahun baru Masehi, dan lainnya. Itu tidak menjadi masalah, termasuk saat Alif ulang tahun.

Selama ini ultahnya Alif memang selalu dirayakan sederhana sih. Palingan beli kue di Harvest, undang ponakan2, potong kue dan didoakan, lalu bagi2 goody bag ke tetangga. Udah itu saja. Kado2nya nanti dari keluarga saja. Nah tahun ini karena Alif sudah besar jadi diniatkan untuk meniadakan goody bag. Tidak ada lagi acara potong kue, diganti dengan makan nasi kuning. Alif oke2 saja. Tampaknya selama ada hadiah, dia oke2 saja hahaha tapi dia tetap minta agar bisa bawa kue ke sekolah. Nanti kuenya dibagi2kan, lalu kemudian Alif akan didoakan. Prosesi didoakan itulah yang dia incar. Alif senang didoakan :D.

Nah, karena ibunya semakin concern tentang halal dan haram, maka bingung juga. Harvest perasaan tidak ada sertifikasi halalnya. Jadi pesan kue ke mana yaaa. Ada sih Dapur Chocolate, tapi itu juga tidak ada sertifikasi halalnya. Pepenero? Malah makin mengerikan soal ada menu porknya. Mau cari info sana-sini kok sudah ga sempat soalnya ultahnya lusa. Akhirnya tebersit ide untuk pesan kue sajalah ke “snack halal”. Snack halal adalah perkumpulan ibu2 di sekolah Alif (yang juga orangtua murid) yang memang menyediakan makanan kecil dan minuman halal. Mereka sudah mengadakan perjanjian dengan pihak sekolah bahwa snack yang mereka sediakan untuk anak2 di sekolah harus halal, sehat, bergizi, dan tidak banyak zat pewarna. Snack Halal sering menjadi pilihan orangtua murid saat diminta menyediakan snack bagi anak2nya saat  olahraga, misalnya.

Tapi itu kan olahraga. Bagaimana dengan acara ulang tahun? Karena saya sudah berpengalaman memesan snack halal di Bu A, maka tentu namanya lagi yang terlintas di kepala saya. Saya langsung menghubungi ibu A. Bu A ternyata tidak terlalu berpengalaman dalam membuat kue ultah namun beliau mengatakan pernah membuat cupcakes. Dikirimkanlah foto2 cupcakes ini ke WA saya :D. Cute sekali bukaaaan? Lucuuu2, saya bisa membayangkan wajah anak2 yang senang menerima cupcakes ini. Namun karena di sekolah Alif dilarang menggunakan banyak pewarna, maka cupcakes ini nantinya akan berwarna coklat dan putih saja. Hm, sounds doesn’t matter to me. Jadi segera saya iyakan tanpa babibu. Pembayarannya di belakang. Saya juga memesan dome (semacam toples dari plastik) agar hiasan cupcakesnya tidak rusak bilamana si cupcakes akan dibawa ke rumah oleh para murid. Di kelas Alif ada 25 murid. Guru ada 2, jadilah saya lebihkan sedikit menjadi 30 buah cupcakes. Di atasnya nanti akan dituliskan nama murid2 sehingga nanti murid2 akan mengambil sendiri cupcakes bertuliskan nama mereka.

2015-12-09

IMG-20151129-WA0003

Dome. Fungsinya seperti toples, agar hiasan cupcakes tidak rusak.

Pas hari H, saya sudah terima beres saja. Cupcakes akan diantar ke sekolah oleh ibu A. Ditambah lagi di kantor saya agak sibuk, jadi tidak sempat bertanya ini-itu. Pas saya nyalakan HP, ternyata ada WA masuk setengah jam yang lalu. Isi WAnya adalah bahwa butter akhirnya diganti dengan cream cheese dikarenakan Bu A takut anak2 eneg dengan butternya. Okelaaah, berhubung saya ga mengerti apa itu butter dan cream cheese maka saya okekan saja. Lalu sorot ke bawah, masuklah foto cupcakes yang sudah jadi.

Jadinya seperti ini.

IMG-20151203-WA0011

Hm. Agak…beda yaaaa? Wkwkkwk, asli saya langsung ngakak begitu lihat fotonya. How come ya bisa jadi beda begini. Itu ya yang namanya cream cheese? Kenapa tulisan namanya beler2 begitu yaa? Karena cream cheese? Aduh saya beneran ketawa, waaah ini jauh dari bayangan saya. Tapi saya pikir, anak2 usia 7 tahunan itu pastilah belum begitu mengerti merek. Mereka ga mengerti kue itu hiasannya bagus atau gagal. Mereka tahunya hanya enak atau tidak enak saja, bukan? Jadi saya berdoa semoga kue ini enak hahahaha. Saya menjadi tidak sabar untuk pulang ke rumah dan bertanya pada Alif apakah kue ini lezat.

Tak lupa saya WA Bu A, mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Walaupun hasilnya belum seperti yang saya harapkan, Bu A tetap berjasa karena beliau maka di hari itu ada kue di kelas anak saya. Harga kuenya ternyata sebuahnya bersama dome adalah 9000. Owalaaah, saya yang salah kalau begitu sudah berharap terlalu tinggi :D.

Pulang kerja dan sampai di rumah saya lalu bertanya pada Alif tentang kue2 itu. Alif tampak santai saja tuh. Katanya, beberapa langsung menghabiskan kuenya di tempat. Beberapa memang ada yang kenyang jadi tidak habis (*kue datang jam 9 pagi), dan beberapa lainnya tidak Alif perhatikan karena dia sibuk menghabiskan kuenya sendiri. Enak ga Lif? Enaaaaakkkkkk kok Buuuu. ALHAMDULILLLAAAAH …. 😀 :D. Hati ibu jadi tenang.

Kids. They are not like adults who really enjoy complaining. Jadi malu sama Alif :). Anyway, barakallah fii umrik yaa sayangku. Semoga selalu jadi anak baik, bermanfaat dan sayang ayah ibu. Aamiiin.

Di SD Alif ada ekskul. Macam2  ekskulnya, mulai dari taekwondo, futsal, musik, voli, renang, panah dll tapi satupun ga saya bolehin ikut :p. Biar ga kecapean…pulang sekolah soalnya kadang mencapai jam 3, sampai rumah anaknya langsung tidurrr. Bangun2 jam 5. Pun rencananya Alif mau saya masukkan kursus renang sebagai pengganti ekskulnya.

Bagi saya, Alif ga papa kalau nanti besarnya ga suka olahraga apapun asal DIA BISA RENANG. Alasannya cuma 1, renang itu penting untuk keselamatan hidup. Jangan kayak ibunya yang bisanya cuma ngapung telentang dan membiarkan diri terbawa arus wkwkwk. Alif pokoknya harus bisa renang.

Di mana yaa kursus berenang di Depok yang oke secara kolam renangnya aja bisa dihitung dengan jari? Untuk yang wilayahnya dekat dengan Margonda, pilihannya ada di Pesona Khayangan Estate dan Bumi Wiyata Hotel. Untuk Pesona Khayangan, saya sudah pernah datang. Kolam renangnya kecil. Sebulan 4x pertemuan, kalau ga salah biayanya 300-325ribuan. Katanya kalau mau daftar, harus antri. Tulis nama di buku antrian, nanti KATANYA akan ada orang dari pihak Sport Centre disana yang akan menghubungi saya.

Apanyaaa. Saya tunggu sampai setahun lebih, ga pernah tuh sekalipun ditelvon. Sampai akhirnya saya datang lagi (positif thinking mungking mbak yang kemarin sudah berhenti jadi saya tidak difollowup lebih lanjut), nulis lagi, antri lagi, dan tetap selama setahun ga ditelvon2. Jadi total 2 tahun saya menunggu. Betah banget yaaa, saya nunggu? Ya ga maksa mesti cepat juga sih, kalau ada ya syukur, ga ada ya gpp tapi heran juga masa 2 tahun ga dapat2 antrian sih ya?

Akhirnya karena saya merasa Pesona Khayangan ga punya itikad baik, saya lalu coba lihat ke Bumi Wiyata. Kolam renangnya besaaar banget, teduh, dan dari ujung ke ujung dalam semua :D. Pas saya tanya2 pendaftaran, katanya..”Langsung masuk saja Bun, insya Allah akan ada yang ajarkan.” Wah, enak banget syaratnya ga pake ribet, antri or nunggu2.

brosur renang Bumi WiyataMaka mantap langsung saya daftarkan. Pilih yang 1x seminggu, tiap wiken, biar ga kecapekan plus biar masih ada hari lowong untuk jalan2. Dan benar loh, Alif langsung terjun ke kolamnya saat itu juga. Enaknya lagi, yang menemani sampai ke kolam, ga usah bayar. Sementara kalau di Pesona, yang antar harus bayar juga :(. Selama berenang disini, saya lihat Alif sangat menikmati sih ^^. Alif langsung akrab sama pengajarnya (1 pengajar bisa menangani 4 anak), dan belajar renang dengan tekun. 1x pertemuan saja sudah lumayan cepat perkembangannya. Padahal berkali2 diajarin sama ayahnya, gaaaa maju2 hahaha.

bumi wiyata hotel

Di dalam pool ada kantin tapi sepengamatan saya, mendingan bawa bekal makanan dari rumah. Yuks bagi para Depokers yang berniat mengkursuskan anaknya berenang, boleh coba disini yaa (*btw Margo Hotel kan sudah selesai pembangunannya namun saat ini saya belum cek apakah pool disana bisa dipakai untuk les renang atau tidak). Semoga info ini bermanfaat ya.

Sebelumnya Alif kan sekolah disini untuk Play Group. Ternyata setelah ditekuni, Alif tidak terlalu bersemangat sekolah disana. Terbukti dari tingkah anaknya yang suka malas2an :D. Udah tahu bentar lagi jam sekolah, kadang memilih untuk tidur siang saja. Pun saya dapat laporan dari omanya Alif yang baik hati kadang mau menjemput, Alif kalau keluar dari sekolah itu jarang senyum.

Tentu saya tidak berburuk sangka, yah mungkin saja metode belajarnya kurang cocok dengan anak saya. Berhubung kebetulan juga ini sudah timing masuk TK, saya berpikir…apa Alif pindah sekolah saja yaa. Tapi kemanaaa? Kalau bisa yang udah ada SDnya biar nanti ga repot2 lagi daftar2. Di Jabodetabek sini slot kursi sekolah mudah banget habis ya, heran. Di Pekanbaru dulu perasaan kursi banyak nyisanya.

Ipar menyarankan sekolah Darul Abidin. Tapi saya sendiri punya 2 kandidat yaitu Ummul Quro dan Avicenna. Avicenna disarankan oleh sepupu saya. Waktu saya datangi, gedungnya bersih dan bagus. Hanya lokasinya di Jagakarsa dan tidak ada antar jemputnya. Berhubung ayah ibunya Alif bekerja, jadi fasilitas antar jemput sangat penting bagi kami. Kalau metode belajarnya belum nanya2, kita langsung black list begitu tahu tidak ada fasilitas antar jemput. Kemudian kita ke Ummul Quro. Waktu saya datang, eym…bangunan sekolahnya tidak secihuy SD saya di Pekanbaru dulu. Bayangan saya, untuk sekolah yang seharga itu (*menurut saya mahal) harusnya gedungnya lebih baik. Posisinya pun di jalan yang tidak begitu besar. Saya jadi heran, apakah memang sekolah di Jabodetabek untuk semahal itu dapatnya yang begini ya gedungnya? Ada antar jemputnya hanya lokasinya lebih jauh dari rumah.

Lalu saya datangi Darul Abidin. Gedungnya 11-12 dengan Ummul Quro, ciut juga nih hati hehehe. Ada kolam renangnya, kolam mini begitu deh, tapi kebetulan saat itu kotoooor sangat, mungkin karena lagi musim liburan. Apa bukannya malah banyak nyamuk ya disana…eymmm.. Lamaa saya merenung. Kenapa saya tidak menemukan sekolah yang seperti saya kecil dulu yaa disini? Padahal mahal2 tapi kok begitu bangunannya. Saya sampaikan hal ini kepada ipar. Lalu ipar berkata bahwa memilih sekolah jangan dilihat dari bangunannya tapi lihatlah dari metode pendidikan dan guru-gurunya. Saya berusaha mendengarkan.

Akhirnya saya putuskan Alif mencoba trial dulu di TK Darul Abidin karena sekolah ini (*yang katanya termasuk bagus dan saingan dengan Ummul Quro) hanya berjarak 5 menit naik kendaraan saja dari rumah hehehe. Tentulah saya pilih yang dekat kaan? Karena kami bekerja, jadi Mama yang mengantarkan Alif. Hasil trialnya biasa saja namun dengan mengucap basmalah, saya masukkan juga Alif kesana dengan pertimbangan sepupunya sudah masuk kesana jadi bisa bantu lihat2 kondisi Alif.

TERNYATAAAAAAA…!!!

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, Alif sukaaaaakkkkkk banget sama sekolah ini. Jauh jauh jauhhhh lebih suka dibanding Kinderfield yang bangunannya lebih bagus. Terbukti dia tidak pernah malas masuk sekolah (*walau sering saya ajak bolos wkwkwkwk) dan setiap sampai ke rumah, selalu saja ada ceritanya. Dari TK A, berlanjut ke TK B, berlanjut ke SD, tidak pernah sekalipun Alif bilang ingin keluar dari sekolah ini :D.

Darul Abidin adalah sekolah IT(Islam Terpadu). 1 kelas diajarkan oleh 2 guru. 1 kelas terdiri maksimal 20 murid. Lalu 1 lating maksimal hanya 3 kelas. Iya, bangunannya menurut saya tidak sesempurna yang saya impikan, namun sekolah ini sering sekali mengadakan kegiatan yang seakan ga habis2nya hehehe. Bunda2nya ramah dan selalu membantu. Go green, jadi semua pengumuman kecil bakal selalu memakai kertas bekas hehehe (*yang mana waktu pertama2 saya agak aneh menerimanya soal berasa kurang sopan tapi belakangan jadi oke2 saja), semua prakarya2 juga memakai barang2 bekas.

Walau hanya 5 menit, Alif tetap saya ikutkan antar jemput agar lebih berbaur dengan teman2nya. Jauh dekatnya sekolah dengan rumah menurut saya adalah syarat wajib yang perlu diperhatikan. Oiyaa di sekolah ini anak2 diajarkan untuk memiliki karakter yang baik, bukan mengejar kepandaian otak. Saya pernah menanyakan ke bundanya, apakah Alif perlu dimasukkan ke les2 agar bisa lebih maju dari teman2nya, bundanya menjawab agar anak dididik sesuai dengan umurnya saja. Jangan terlalu memaksakan agar anak pandai, yang penting sholeh dan bermanfaat.

Alhamdulillah…jawaban yang menenangkan. Semoga bisa bertahan dengan baik nih sampai SD kelas 6 yaa Alif yaa.

Home visit, acara rutin sebulan sekali. Berkunjung ke rumah teman2 sekelas untuk coba2 mainan teman, kenalan sama orang tua teman, dan tahu dimana rumah teman2nya.

Home visit, acara rutin sebulan sekali. Berkunjung ke rumah teman2 sekelas untuk coba2 mainan teman, kenalan sama orang tua teman, dan tahu dimana rumah teman2nya.

Waduh, ini postingan udah telat 2 tahun (sekarang 2015 ee kejadiannya 2013). Dulu cuma asik menulis, kalimat meluncur aja dengan mudahnya tapi lupa publish *_*. Publish dulu deh 😀 demi dokumentasinya Alif.

Jadi 2 bulan yang lalu Alif mengalami demam tinggi. Lama kali pun demamnya. Akhirnya kita bawa ke dokter. Setelah dicek ternyata penyebabnya adalah adanya sisa air seni di t Alif. Jadi kata bu dokter, kulup Alif termasuk kecil sehingga waktu pipis, air seni Alif tidak akan keluar semua. Dokter lalu menarik kulup alif ke arah yang berlawanan dan memang terlihat disana ada bintik2 putih seperti ketombe yang ternyata adalah bekas air seni tersebut. Setelah dibersihkan, dokter lalu menyarankan agar tiap cebok setelah buang air kecil, proses ceboknya harus dengan menarik kulup ke arah berlawanan spt tadi. Siyaaap bu dokteeer.

Selang 2 bulan kemudian, alif mengadu karena t nya terasa sakit. Pas kita cek, iya.., merah dan bengkak kayak habis digigit semut. Tapi katanya ga gatal. Jadi kita tunggu sampai besok, eee merahnya ga ilang juga. Akhirnya ke dokter lagi deh. Dan ternyata kasusnya sama kayak 2 bulan lalu. Dook perasaan kita udah lakukan hal yang seperti dokter bilang deh, kok masih merah? Ternyata makin besar usia anak maka kulupnya akan makin keras sehingga susah untuk ditarik. Dokterpun akhirnya menyaranlan untuk disunat.

Apaaa sunat? Anak sekecil ini disunat? (4 tahun lebih dikit-red) – ayahnya setres.

Pak, sekarang bayi aj sudah disunat loh. – jawab bu dokter kalem,

Apaaa? Bayi saja udah disunaat? – yak, dokter gagal menenangkan suami saya, wkwkwk.

Secara saya tidak pernah merasakan sunat cowok, otomatis jadi lebih tenang. Pikirku, daripada ke depannya Alif akan  mengalami kejadian seperti ini lagi, ya mending disunat sekarang. Tapi ayahnya ketakutan, trauma masa kecil keknya wkwkwk. Karena ayahnya terus merasa was2, malah minta abis disunat Alif dirawat inap aj selama 2 hari. Aiiiih ayah lebaaiii deeeh :p. Ayah, ibu baca di blog orang, sekarang mah sunat udah ga kayak dulu looh. Kalau dulu sakit sampe seminggu, sekarang mah cuma bentaar. Agak2 lumayan waktu habis untuk berdebat, tapi tenang, ibu yang menang hihihi.

Untuk metode sunat sebenarnya ada macam2. Ada laser, clamp, apalah apalah tapi kita pilih yang biasa aj. Kami sunatnya di RS Hermina Depok karena itulah RS rujukan dari kantor. Sebelum sunat ternyata ada prosedur yang harus diikuti yaa. Jadi Alif diputuskan untuk sunat itu hari sabtu. Nah rabu besoknya Alif harus ke laboratorium untuk cek darah. Kemudian hari Jumatnya ada jadwal ketemu dengan dokter anestesi karena Alif arus dibius total pas sunat nti. Lalu hari sabtunya? Sunaaat deeeeh ^^. Sebelum sunat, harus puasa duluu. Makan terakhir adalah 8 jam sebelum proses sunat.. sedangkan minum terakhir adalah 3 jam sebelum tindakan.

Naah pas hari H-nya, Alif santai sekaliii. Mungkin karena belum mengerti ya bahwa hari ini akan terjadi peristiwa yang luar biasa pada dirinya. Memang sih, untuk menghindarkan ketakutan Alif, kita pakai istilah “bedah” ketimbang sunat. Jadi kita bilang, nanti Sabtu Alif dibedah yaaa. Secara dia belum mengerti bedah itu apa, dia santai2 aja :D. Terbukti menuju kamar operasi pun, anak ini masih main game angry bird. Bahkan pas di ruang operasi, saat dipasangin bius, dia masih main game juga astagaaaa. Tapi begitu nyadar ada yang aneh dengan nafasnya, alif mulai meronta2, sebentar kemudian sudah pingsan :D. Selama operasi, ayah dan ibu tidak boleh liat, jadi harus nunggu diluar.

Aslinya, tindakan operasi itu cuma 5 menit. Namun digabung dengan prosesi bius, jadi sekitar 30 menit. Kami pun dipanggil setelah Alif sadar dari bius. dia nangis2 (tapi bukan nangis jejeritan loh ya) karena kita ga ada di dekatnya. Terus bilang, kalo t-nya sakit. Tapi abis 5 menit nangis, Alif langsung bobok dengan pulasnya. Apakah karena pengaruh biusnya masih ada? Kalo kata dokter bedahnya sih karena tidur itu karena Alif kecapean nangis.

Selang sejam, Alif akhirnya sadar dan langsung minta makan. Hooo iya yaaa, kan Alif gada sarapan. Setelah makan, memang agak lemas, dan sesekali bilang kalo t-nya sakit. Tapi waktu dibujuk dengan main game, masih mau juga :D. Kemudian saya uruslah biaya administrasinya. Sunat aj bisa sampe 4 jetiii? Haaahhh? Untung dibayarkan kantor, fuuh. Abis administrasi selesai, obat diberikan, kita pun pulang. Sebelum pulang, Alif ganti celana ke celana model sunat. Itu celana kayak joki itu loh, yang ada kantungnya dan keras jadi walo kebentur2, t-nya aman. Bisa didapat di apotek, harganya 15-25rb per buah.

Dan celana ini memang sangat berguna yaaa sodara2. Jadi  gada lagi tuh sarung2an wkwkkw. Gada lagi perban2an. Sampai rumah, tadinya dia masih takut2 t-nya kesenggol2. Tapi selang setengah jam, dia mulai aktif. sudah mulai menggambar lagi, nonton tv, makannya udah minta bakso. Dan besoknyaaa? Sudah menyambutku pulang sambil berlari2. Thx celana sunaat, engkau membuat segalanya lebih mudaah ^^.

Jadi kesimpulan akhir, buat orang tua yang masih ketakutan anaknya disunat, hihihi, udaah gapapaa. Itu anakku cuma nangis 5 menit, abis itu udah balik seperti biasa kok. Naah gatau ya kalo sunat yang model laser dan clamp gimana lagi :).

Seperti posting gw sebelumnya yang ingin mencari tempat yang cocok buat Alif-anak gw yang lucu nan imut, akhirnya hari ini gw berkesempatan untuk meninjau ke Kinderfield, Depok. Kinderfield berlokasi di Jl Margonda no 250D (telv 021-7764274/83358051). Tempat ini ternyata belum lama dibuka sehingga waktu gw en Alif datang kesana muridnya masih sedikit dan sedang ada harga promo                         .

Jadi, si Kinderfield ini ternyata adalah sekolah full English language untuk anak usia mulai dari 18 bulan. Walau namanya sekolah, jangan dibayangkan bentuknya seperti sekolah kita jaman TK atau SD gitu. Prinsip sebenarnya adalah bermain namun memiliki tema yang berbeda di tiap harinya. Misalnya nih ya, tema hari ini adalah tentang Orange (Jeruk). Maka anak akan diajak menyanyikan lagu tentang Jeruk, membuat prakarya yang memakai jeruk, atau belajar mewarnai memakai warna oranye (warnanya jeruk). Apapunlah yang penting berkaitan dengan jeruk. Nanti di hari berikutnya temanya adalah pisang, kemudian lusanya adalah mangga. Seperti itu .

Kegiatan tiap harinya juga kadang diselingi dengan hiburan berupa nonton TV selama 15 menit, atau bermain-main (luncuran, kuda2an) selama 15 menit, baru masuk lagi ke proses belajarnya. Teachernya ada 2 orang, keduanya cewek yang sangat ramah, sangat aktif, dan menyenangkan. Si Alif manja banget, mpe minta dipangku terus :p. Waktu nyobain free trialnya sih, berhubung muridnya masih sedikit, jadi 2 kelas digabung menjadi satu (total murid hari itu ada 3 orang). Walo gitu materi belajarnya tetap dibedakan.

Selama menemani Alif free trial, inilah saat yang tepat bagi gw untuk mengumpulkan info sebanyak mungkin tentang sekolah ini. Gw pandangin dengan seksama teacher2nya, apakah mereka tulus menyenangi anak kecil atau hanya pura2. Gw selidiki kualitas mainan2nya. Gw tanya2 materi belajarnya. Dan yang tidak lupa adalah gw perhatikan murid2nya, apakah mereka menyenangi aktivitas ini dan teacher2nya pluuus gw langsung wawancari ortu muridnya juga, qiqiqiqiq. Dari semua hasil penyelidikan, feeling gw ternyata tidak salah, sekolah ini adalah yang paling tepat untuk Alif dibandingkan dengan Kelompok Bermain yang gw cobain sebelumnya. Bukannya gw mau bilang Gymboree dan Tumble Tots itu jelek loh ya, tapi ini lebih kepada cocok tidaknya dengan kebutuhan anak gw, Alif .

Nah karena waktu free trial Alif tidak menemui hambatan, malah terkesan sangat menyenangi – gw pun akhirnya mendaftarkan Alif ke sekolah itu. Sekolahnya 3x seminggu, 1x pertemuan selama 2 jam (ada kelas pagi dan siang). Gw pilih yang Selasa/Kamis/Sabtu kelas pagi karena kelas siang bertepatan dengan waktu bobo siangnya Alif .

Berapa biayanya? Silakan simak langsung di bawah ini. Menurut gw termasuk mahal T-T, cuma berdasar informasi yg udah terkumpul dan feeling gw yang udah kadung merasa cocok, jadi yaa kita coba ajalah :). Kalo ga dicoba ya mana bisa dibuktikan, ya kan? Btw bagi para ortu yang mau mencoba free trialnya, silakan datang ajya di jam2 yg cocok dengan usia anak anda.

Apakah Alif kerasan di sekolah barunya ini? Ternyata tidaaak..!! Waktu free trial, Alif memang tampak riang gembira, namun begitu sekolah dimulai dia langsung mewek dan nangis2 minta pulang. Rasanya satu sekolah itu isinya tangisan Alif semua, wkwkwkkw. Sayangnya, walau si Alif menangis sedemikian rupa, orang tua atau pengasuhnya disarankan untuk tetap tidak boleh menemani anak di dalam dengan tujuan agar si anak tidak manja, mampu menghadapi kenyataan, dan berlatih mandiri. Gw juga jadi agak2 khawatir, takut Alifnya trauma. Tapi kalau begitu anak ga suka, langsung diturutkan kemauannya – sampai kapanpun ia hanya akan memilih mana yang ia suka saja kan? Lagian penolakan ini bukan berarti sekolah itu jelek, tapi mungkin karena lingkungan yang baru bagi Alif. Dan ternyata benar, setelah 2x pertemuan si Alif nangis2 bombay, di pertemuan ke 3 Alif mulai menunjukkan sedikit perkembangan. Dia masih nangis tapi sudah mau ikut bermain dan belajar, ooowwh senangnyaaa!!!

Kinderfield juga membuat weekly report loh dari kegiatan Alif selama disana. Ini jelas menguntungkan bagi gw yang tiap harinya bekerja dan tidak bisa memantau kegiatan sekolahnya. Weekly report ditulis secara detil, dengan jujur dan apa adanya (udah gw cross-check kebenarannya ma nyokap gw yang ngintip2 kondisi Alif di kelas :p). Gw senang baca laporannya dan jadi bisa membayangkan situasinya. Semoga sekolah ini memang cocok buat Alif dan bisa membantu Alif semakin berkembang dari hari ke hari, amiin                         .